ARSENAL terlihat sedang mencari kiper baru berdasarkan komentar yang dibuat oleh pelatih Mikel Arteta pekan ini.

The Gunners telah mendatangkan Alex Runarsson dari klub Prancis, Dijon, musim panas lalu, Tapi, upaya memanaskan persaingan di posisi ini tidak berjalan mulus karena klub gagal mendatangkan kiper Brentford, David Raya.

Arsenal pada akhirnya malah menjual penjaga gawang Emi Martinez ke Aston Villa seharga 20 juta pound – sekitar Rp385 miliar, yang semakin melemahkan opsi mereka di sektor ini.

Baca Juga :
- Klasemen Liga Inggris Usai Arsenal Diimbangi Crystal Palace dan City Menang Tipis atas Brighton & Hove Albion
- Tinggi Menjulang, Bek yang Baru Dibeli Arsenal Itu Dibilang Lebih Baik daripada Paolo Maldini

Arteta pun terpaksa memulai kompetisi hanya dengan kiper Bernd Leno, Runarsson,  dan Matt Macey, tetapi Macey baru-baru ini pindah ke Hibernian.

Saat ditanya tentang isu ini, bos The Gunners berkata: “Kami sedang menilai situasi dengan tiga posisi yang ada di area penjaga gawang dan kami akan menemukan solusi yang berbeda, mungkin di jendela transfer Januari ini.”

"Diskusi internal yang kami lakukan di musim panas lalu sedikit berbeda dengan apa yang sebenarnya terjadi karena jendela transfer dan situasi yang berkembang dengan Emi (Martinez),” Arteta menuturkan.

“Kami tidak punya banyak waktu untuk melakukan apa yang benar-benar ingin kami lakukan sehingga kami pun memutuskan untuk menilai situasi di jendela bursa ini yang sedang kami coba lakukan.”

“Kami akan membuat keputusan soal bagaimana kami ingin melangkah maju dalam tiga opsi yang kami miliki saat ini."

Selain itu, Arteta dilaporkan tidak terkesan oleh performa Runarsson yang kebobolan tujuh gol dalam tiga penampilan sebelumnya. Kiper asal Islandia itu bahkan sempat dikaitkan dengan kepindahan pinjaman dari klub.

Akibatnya, penting bagi Mikel Arteta untuk bekerja sama dengan direktur teknis Edu untuk segera mengidentifikasi dan merekrut pengganti yang cocok untuk Leno di jendela ini.

Tetapi dengan pemikiran ini, siapa yang bisa mereka targetkan?

Berdasarkan pergerakan klub selama musim panas, ada asumsi Arsenal mungkin akan memantau kiper-kiper dari divisi Championship, mengingat para pemain itu sudah berbasis di Inggris dan bisa jadi juga tidak memerlukan biaya yang besar.

Jika begitu, Brice Samba bisa menjadi pilihan. Penjaga gawang Nottingham Forest itu baru 26, setahun lebih tua dari Bretford's Raya, dan dia tampil mengesankan akhir-akhir ini di City Ground.

Performa Samba bisa dilihat dengan membandingkan data Post-Shot Expected Goal (PSxG) terkait dengan kebobolan golnya.

PSxG menggunakan informasi seperti lokasi menembak, body part, dan tipe assist, seperti xG tradisional, tetapi bisa juga mempertimbangkan karakteristik tembakan setelah bola dipukul, seperti lintasannya, apakah tepat sasaran atau tidak, dengan  semua tembakan yang tidak tepat sasaran atau diblokir, diberi nilai 0.

Membandingkan keduanya dapat memberi gambaran tentang jumlah gol yang telah diselamatkan oleh seorang kiper, dan menurut model Wyscout, Samba yang eks-pemain Marseille itu kebobolan 5,04 gol lebih sedikit dari yang seharusnya dia capai dalam 12 bulan sebelumnya.

Samba, asal Republik Kongo, berdiri setinggi 186cm yang merupakan ukuran layak untuk seorang kiper, dan dia juga terbukti berani dan memberi komando di area penalti, membuat 1,7 kali penyelamatan per 90 - rata-rata yang tidak terlalu berbeda dengan Raya sejauh musim ini.

Pilihan lain bagi Arteta adalah mengejar kiper Norwich, Tim Krul.

Pemain 32 tahun itu kembali ke divisi dua Inggris setelah terdegradasi dari Liga Premier bersama The Canaries musim lalu, namun meski begitu statistik PSxG-nya lebih unggul, 2,7 gol.

Catatan aksi penyelamatan Krul musim ini adalah 4,7 gol per laga, menegaskan reputasinya sebagai kiper yang tangguh. Itu jelas proposisi menarik dari sudut pandang Arsenal.

Hanya Raya yang menuntaskan lebih banyak operan per 90 di Championship musim ini - yang selanjutnya menjelaskan minat Arsenal pada pemain Brentford selama musim panas.

Namun, Tim Krul memiliki tingkat keberhasilan yang sedikit lebih baik dengan 89% operannya menemukan target mereka.

Ini berarti jika dipanggil di Arsenal, dia bisa beradaptasi cukup cepat dengan filosofi berbasis penguasaan bola Arteta dan tampil nyaman dengan bola di kakinya.

Kiper lain yang berperingkat tinggi di kasta kedua Inggris adalah Daniel Bentley dari Bristol City.

Baca Juga :
- Pemberhentian Ozil Berikutnya Sepertinya Fenerbahce, yang Didukung Presiden Erdogan
- Kas Klub Kering, Arsenal Manfaatkan Pinjaman Rp2,3 Triliun dari Bank of England

Tidak terlalu berbeda dengan Krul, ia mengungguli PSxG dengan 2,1 gol musim ini dan telah menunjukkan dirinya sebagai pemain serbabisa yang kuat.

Dia memiliki refleks yang sangat bagus dan sangat gesit, meskipun tubuhnya tinggi 188cm. Ini membantunya dalam mengatasi kemelut di mulut gawangnya dan melakukan penyelamatan yang mengesankan.

BERITA TERKAIT